Friday, March 28, 2014

Ramalan Jayabaya Tentang Presiden 2014: Jokowi Tidak Sampai 5 Tahun

ramalan jayabaya
Anda sudah pernah baca ramalan Jayabaya? Raja Jayabaya mengeluarkan istilah Notonogoro, sebagai salah satu dalam ramalannya yang sangat terkenal. Istilah ini memprediksi siapa-siapa saja yang akan memimpin negeri ini dari masa ke masa. Istilah ini dijadikan simbolisasi penamaan bagi pemimpin nasional (Presiden). Notonogoro dipisahkan menjadi No-To-No-Go-Ro yang selanjutnya diawali oleh “No” Soekarno, “To” Soeharto. Dalam ramalan Jayabaya, jika Jokowi memang akhirnya Presiden ke-7 RI, maka ia diprediksi tidak akan menyelesaikan masa kepemimpinannya hingga lima tahun.

Inilah ramalan Presiden 2014 dari Jayabaya, seorang raja dari Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157. Selama memimpin, pemilik nama lengkap Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa  ini mengantarkan Kerajaan Kediri mengalami masa keemasan, dengan salah satu prestasinya berhasil menyatukan Jenggala kembali ke Kediri.

Akan tetapi setelah  Soeharto, belum ada lagi nama Presiden RI yang masuk dalam ramalan ini, mulai dari BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, hingga Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Baru setelah itu ada lagi nama “No” yang punya kesesuaian dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ini adalah salah satu keunikan paling kuat dalam ramalan presiden RI oleh jayabaya ini.

Nama Habibie, Megawati, dan Gus Dur tidak masuk dalam istilah Notonogoro. Karena itu ketiganya tidak ada yang memimpin hingga lengkap lima tahun.

Dengan mengacu pada ramalan Jayabaya presiden 2014 inilah, bila Jokowi terpilih sebagai Presiden RI dalam pemilu preisden, ia diprediksi tidak akan purna memimpin selama lima tahun. Presiden yang akan memimpin minimal lima tahun, semestinya adalah yang berakhiran “Go”. Lalu, siapakah dia? Apakah ia akan muncul dalam Pilpres 2014 ini atau pada Pemilu-pemilu berikutnya?

Entahlah, ramalan selalu punya kisah menarik untuk disimak, terlepas dari Anda percaya atau tidak.

0 comments:

Post a Comment